Ribka Adelina, 26, A Belieber
11:19 AMI was not planning to write this post, at all.
You people know this blog rarely talk bout me or my personal thing, blog ini justru lebih banyak diisi sama review an novel dan film. Tapi, kali ini, sekali ini aja, gue perlu banget nulis ini.
Gue udah jadi beliebers sejak tahun 2009. Ini bakal jadi cerita yang super duper panjang, mungkin membosankan untuk sebagian orang, dan bisa jadi, menjijikkan untuk beberapa orang. Again, I was not planning to write this. But now I have to. Katakanlah alasan utama gue adalah untuk ikut kontes berhadiah nonton tiket konser Justin ke luar negeri. Yang jujur aja, gue gak berniat dari awal untuk ikut, karna I mean, I will wait til Justin come to Indonesia. After all, gue punya fanbase Justin Bieber Indonesia, dan jelas merupakan kebahagiaan tersendiri kalo bisa nonton idola lo, di negara lo, dengan fanbase juga represent your country. Tapi, I mean, there is no clue at all, apakah Justin bakal kesini apa enggak. Dan gue pun mulai berpikir, I prob should join the competition.
Also, biar orang juga gak terus-terusan salah kaprah soal gue sebagai penggemar bocah yang lebih muda 4 tahun dari gue, dan selalu disangka anak kecil padahal, Justin is a grown up man, and I as well is a grown up woman.
It's just wrong for judging people based on who they follow or idolize.
Okay, now to the story.
Gue ga bakal cerita kayak history dari awal gue suka sama Justin. Well, people who follow me on twitter for a while, will know. Long story short, awalnya karna baca di majalah, mulai nontonin video youtube nya, kepoin dia, ternyata dia rajin main twitter, dan akhirnya bikin account twitter, cuma karna dia, demi follow dia. First thing I do because of him.
Oh, and believe me, the list will get longer.
Selanjutnya gue beneran promosiin Justin, dengerin lagunya mulu, tapi gak dateng ke konsernya di tahun 2011 karena alasan klise, gak dibolehin orang tua. Seperti ratusan ribu beliebers lainnya, gue yakini, gue pun nangis-nangis ngeliat tv, liat Justin sampe di bandara Soekarno Hatta, dan bahkan ngotot pergi ke SICC walaupun cuma sampe pintu keluar, dan harus putar balik karna macetnya gak ketulungan, dan disuruh balik sama bokap karena acara perayaan Paskah di gereja.
Konser Justin terdekat dari Indonesia, 2013, di Singapura, juga gue gak dateng, padahal gue yang usulin pertama ke crew gue, buat nonton Justin ke Singapore. Crew? Yeah, we'll get to it. Sedangkan alasan gue gabisa nonton? Karena itu minggu pertama gue masuk kuliah, karena gue ambil S2, dan semester 1 banget, dan well, berakhir dengan dosennya gak masuk.
Kebayang pedihnya?
Kita gausah ngomongin how I get mocked by people around me about my love to him. Temen-temen gue yang udah ngeledekin gue dari jaman kuliah S1, orang sekitar, adik-adik gue, and even my own dad. I clearly remember his word, once I said I will have another event for Justin. Itu sekitar 2014 kayaknya, gue lagi kuliah S2 lagi, dan dia mulai khawatir kayaknya, soal kegilaan gue sama Justin Bieber. Itu jaman lagi perjuangin Believe Movie masuk Indo, dan deket sama jadwal UAS gue di bulan Desember. Dan, alih-alih belajar buat 5 mata kuliah hukum, gue malah sibuk nelponin Cineplex21 dan Blitz untuk nanyain kemungkinan Believe Movie masuk Indo, tanggal berapa, cari distributor, hubungin Universal Indo, sampe akhirnya kita bisa dm-dm an sama crew Justin, dan Believe Movie bakal masuk Indonesia, walaupun tanggalnya masih tentative.
Oh yeah, the point was what my dad say. Waktu itu, ngeliat riwehnya gue dan ribetnya ngatur antara kuliah dan urus event, bokap ngomong.
Memangnya kita dapat apa sih urus-urus penggemar Justin Bieber ini? Sibuk urusin event, bikin acara kek gini, dapat apa kita dari Justin Bieber itu? Bisa kita dapat tiket konsernya nanti? Kalo kesini dia, ketemu kita nanti?Jujur, waktu itu, kata-kata bokap cuma gue tanggapin dengan cengiran, trus bilang "ya enggak lah Pak, dia aja belum tentu tau pun kita bikin event,", yang kemudian, bikin makin nusuk diri sendiri sebenernya. Gue orang Karo, bokap orang Karo, Medan, keras luar biasa. So that you can picture the condition, sih. Sekeras itu bokap gue sebenernya, dan sebebal itu gue.
Oh, things I would do because of you, Justin. Things I do for you.
Gue udah pernah nulis soal Believe Movie di Indonesia, and will not re-write it up here. Go here to read the atmosphere, the craziness, again, the things I do for Justin.
Tahun 2014 aja, kayaknya kita bikin sekitar 13 event untuk Justin. Tahun 2013, mungkin ada sekitar 5. Yang jelas, dari tahun 2012, pertama kali kita bikin perayaan ulang tahun Justin dengan tema Our Very Own 1st March di beberapa kota di Indonesia, ultah Justin itu jadi semacam agenda tahunan. Sampe tahun ini aja, di bulan Maret kemaren, kita masih adain ultah Justin di Jakarta. Dan mulai 2013, waktu pertama kali bikin event JBID Anniv, dan kita bikin lagi di 2014 di Soehanna, tiap tahun rasanya gue gak pernah lepas dari event di JBID untuk ngumpulin dan ngumpul bareng beliebers di Jakarta, dan kadang kota lain.
Again, things I do for you, Justin.
Pengorbanan terbesar buat Justin? Kalo materiil, dalam hal dana, entah ya, gatau deh berapa duit keluar. Cari venue dan lain-lain buat event, ongkos-ongkos ke radio atau tv untuk event Justin, ya jelas dari duit sendiri. Tapi, kalo mau jumlah terbesar, well, jelas event di Soehanna.
Sepuluh juta yang harusnya uang kuliah gue semester 3, gue pake untuk nutupin biaya event di Soehanna. Well, akhirnya gue bisa nutupin setengahnya dengan jual merchandise after event, tapi setengahnya, gue jujur sama bokap kalo uangnya kepake.
Again, things I do for you, Justin.
Kalo gak materiil, dalam hal bukan duit, entah ya, banyak. Time would be one thing to be talked about, tapi yang paling berkesan sik, tahun ini, di tanggal 1 Maret, yang harusnya adalah hari pertama gue mulai bekerja di kantor baru, dan alih-alih, gue lebih memilih pergi ke Kompas TV, jam 6 pagi, buat undangan dari Sapa Indonesia Pagi dalam rangka ngerayain ulang tahun Justin.
List event yang pernah gue dan crew gue di JBID bikin, bisa dibikin disini, tapi gausah lah. People who follow the fanbase account will know. Atau di proposal event kita, pasti ada dan selalu kita masukin. Ibaratnya sik, portofolio. Dan crew? Well, here we go.
Dari 2009 gue suka Justin, tapi gue pertama bikin account untuk Justin gitu, ibaratnya fangirl account, adalah tahun 2010, yang kemudian berkembang terus dan terus, dan akhirnya sekarang jadi JustinbieberID, bisa dibilang the biggest Justin Bieber's fanbase account di Indonesia sekarang, dan probably, still running and active while a lot deactivated themselves. Udah berapa kali ganti personil dan admin, jelas. Tapi hingga kini, ada yang terus stay gak pernah pergi, and that's make this people amazing, if you ask me. No matter what shit media throws over Justin, kita ga pernah kayak "gak ngurusin Justin dulu buat sementara" selama beberapa tahun belakangan. Solid and legit stay no matter what. Event terakhir sih kemaren di Pong Me, tapi yang lengkap fotonya, ya pas Bieberthday alias perayaan ulang tahun Justin di Maret kemaren.
Kita tau kok dari awal kompetisi itu muncul, kita semua tau banget syarat dan hadiah, semua deh. Tapi, kita gak kayak langsung obses menang, cause we think, we will be fine if true beliebers get it, so yeah, we step back. Tapi masalahnya, mulai banyak yang fake fake ikutan, join, dan well, we kinda think, will cheat to win. Oh yeah, we do know who did from the last competition, and now we can't let it happen anymore.
Alasan lain kita gak ikut, juga ya karna kita lebih pengen bisa nonton bareng-bareng di Indonesia, since that's the point from the beginning. Justin tau Indo, Justin ke Indo, Justin ketemu beliebers Indo, dan beliebers Indo ngeliat Justin, ketemu Justin, nonton konser Justin. That's what we've been fighting for over these years. And tho we don't have any clue, or even a possibility that will happen, we still have faith for it, and stay loyal.
Cause yes, we know some people who left and then now Justin is a thing again, crawling back again and act like the biggest fans from the beginning. And I was like, "hun, can you not?"
Tapi, again, gue gak ngeluh. Sibuknya gue bikin event, ribetnya gue ngurusin Justin, crew dan admin gue yang bener-bener tiada henti update tiap hari di twitter, line, instagram tanpa bayaran, dikomplen terus kalo ada salah, gak boleh taking sides, etc etc, it's one thing. Other thing to be appreciated, ya kita bisa punya network cukup luas, pernah masuk TV atau diundang radio, punya pengalaman urus event - well I would like to say - cukup gede, ngerti pengorbanan, dan jelas yang paling penting, the bond we have now.
Well, that's my story. Not all, but at very least, it explain some.
15 Oktober 2016, 11:18
Ribka Adelina
26 tahun, seorang belieber
2 comments