[Review - Buku] The Devil In Black Jeans by AliaZalea
7:15 AMWell, selamat pagi dunia. Sekarang jam 7 pagi, dan gue ga tidur sepanjang malem karena Jo seorang. Well, bareng sama Dara sih ya, yang berhasil bikin gue naik darah, ngos-ngosan, dan teriakan ga jelas ala anak ABG liat Justin Bieber. Oke fine, gue udah ga ABG dan masih teriakan liat dia.Oke fine, bisa kita skip bagian ini?
Anyway, mumpung ini masih fresh from the oven banget sih, jadi gue memilih untuk menulis review nya langsung, sekalian gue nyari kerjaan biar ga ngantuk, karna ada event nanti jam 1 an tapi mesti udah berangkat dari kosan jam setengah 11, jadi ga akan sempat tidur lagi. So yeah, here's the review.
Judul: The Devil In Black Jeans
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
345 halaman, cetakan kedua, Februari 2013
Another AliaZalea books. Sebenernya sebelum ini udah baca Crash Into You, Miss Pesimis sama Blind Date, tapi yang baru direview ya Blind Date sampe sekarang. Mungkin abis ini dilanjut yang lain.
Dara betul-betul mencintai pekerjaannya sebagai personal assistant para artis, sampai dia bekerja untuk Blu, penyanyi opera Indonesia berumur lima belas tahun. Masalahnya bukan pada Blu, tapi kakaknya, yaitu Johan Brawijaya, drummer paling ganteng se-Indonesia yang superprotektif kepada adiknya dan membuat Dara ingin mencekiknya setiap kali bertemu.
Sebagai drummer kawakan Indonesia dengan wajah di atas rata-rata dan masih single, Jo mencintai kebebasannya untuk melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan ini punah dengan kedatangan adiknya di rumahnya. Seakan itu belum cukup parah, kini seorang PA artis yang sok tahu, super menyebalkan, berbentuk Dara, muncul dan mulai mengatur kehidupannya.
Satu-satunya hal yang membuat mereka berdua bisa saling bertoleransi adalah karena Blu. Atau itulah yang mereka pikir hingga ciuman itu terjadi. Satu ciuman yang membuat keduanya berpikir dua kali tentang perasaan mereka terhadap satu sama lain.
Jadi gini, ceritanya soal Dara yang akhirnya diterima sebagai PA alias Personal Asistan Blu, penyanyi terkenal gitu. Blu nya sih ga bikin masalah, well kadang sih, since she's 15 gitu kan ya. Yang bikin masalah justru Mas ya, si Jo drummer terkenal yang badannya sih kalo digambarkan, yummy banget. Oke salah fokus, kita kembali ke cerita.
Jadi, Jo itu super overprotektif sekali sama Blu, adek tirinya, yang bahkan sebelum ini ga pernah dikenalnya. Kalau ga karna papanya meninggal karna kecelakaan, dia juga ga bakal pulang. Mending dia di Jerman deh. Dan nyampe sini, apa warisan papa buat dia? NGASUH BLU! Can you like, repeat, with slower and little more soft tone?
Yeah well, ga sepenuhnya ngasuh yang ngasuh gitu sih, tapi kayak ya bertanggung jawab. Toh mamanya Blu, istri ketiga papanya - which, still can make his life miserable even he's already in hell - masih hidup, dan bisa mengasuh Blu. Walaupun kemudian mamanya ke Prancis buat kursus masak gitu, dan ninggalin Blu di rumah Jo selama 8 bulan.
Yeah well, Dara udah punya tunangan, namanya Panji. Which, at first, tampaknya ya gitu, mencintai bebasnya Dara, dan segala hal dari dirinya. But, since they're getting married, ya gitu, biasa ya egonya lelaki *tsaah kayak ngarti aja gua*, he start... apa ya namanya? membuat? Membentuk? Well, pokoknya Dara itu harus kayak yang dia mau gitu deh. Mulai ngatur-ngatur dan segala macemnya.
Which, di pihak lain, dengan hal-hal kecil yang terjadi antara Jo dan Dara, he start to feel... apa ya? Nyaman? Diperhatikan? Simply, he got something that, like he never feel before. Karna dia ngerasa dulu papanya ga peduliin dia, mamanya meninggal di umur 10 tahun, and he completely alone. Nobody cares, that's life. Sampai perhatian kecil dara dan Blu di rumah, mulai membuka matanya.
Well, they get along, sometimes, walau lebih banyak berantemnya. Dara akhirnya nolak Jo karna ya itu, dia udah punya tunangan segala macem. Jo sakit hati, ga pernah seumur-umur dia ditolak cewek, padahal Jo menyatakan perasaan, udah kayak ngeliat komet yang jatuhnya tiap 74 tahun sekali. AND DARA REJECTED HIM.
Well yeah, ada saatnya Dara juga bingung, and she came to her closest friend. Be honest aja sih, konsep AliaZalea dengan novel soal the geng - Jana, Dara, Andri, Nadia - ini sebenernya nginspirasi bikin antalogi cerpen gue. But that's later lah, balik ke sini.
Since I told gue gabisa tidur sejak buka halaman pertama di sekitar jam 1 pagi tadi, sampe beres di jam 5an, I can say I enjoy this book. Ya, dari 4 novel Mbak Alia *shadaaap, sok kenal gue* yang udah gue baca, dan yah well, kebetulan bahkan beberapa novel dewasa yang gue beli belakangan, cowoknya selalu digambarkan dengan, ya gitu deh. Ganteng, cakep, tinggi, seksi, berotot, let's make it simple in 1 word. Yummy! lol, ignore me being stupid.
"Saya perlu kamu mengerti bahwa saya mencintai segala sesuatunya tentang kamu. Nggak ada satu hal pun dari diri kamu yang mau saya ubah. Kamu membuat saya merasa diperhatikan dan dipedulikan. Selama ini saya bahkan ga pernah tahu bahwa dua hal itu penting dalam hidup saya. Kamu sudah membuat hidup saya berantakan, dan mungkin saya harusnya marah pada amu, tapi yang ada di pikiran saya adalah saya gak peduli kalau hidup saya jungkir balik selama ada kamu di dalamnya" - JoDan bodohnya pemirsa, GUE NANGIS pas baca bagian itu. Iya, jangankan lo, gue sendiri pun menyerngitkan kening membaca ini, apalagi tadi pas gue nangis. Like, even cewe super sensitif aja ga bakal segini-gininya banget gitu kan.
Yah well, salahkan tab yag ke shuffle, dan salahkan Mas Ne-Yo yang nyany Never Knew I Needed dengan sepenuh hati. Dan salahkan juga gue yang sempet-sempetnya menghayati lagu, trus ngebaca ulang halaman 294, trus nangis. Bego, asli bego!
Nih, biar lo semua bisa ikutan mewek, atau paling gak ya bisa menyerap mungkin
Anyway, gue jadi semangat mau ngelanjut nulis novel. Tadi sih pas abis baca novel itu, gue jadi semangat pengen nulis lagi. Tapi yah, paling hasrat nulisnya tahan bentar doang --'
Have a nice day and great weekend you there fellas
-xo
@ribkadel
0 comments