2016

4:04 AM

HAPPY NEW YEAR FOLKS!


Yaah, walaupun ini udah hari kedua di tahun 2016, rasanya masih pantas kan ngucapin Happy New Year? Besides, it's till 3 AM in the morning, so yeah. Anggap aja gapapa deh ya, biar kita bisa lanjutkan post ini :p

Look at this page *emot super sedih*, terakhir nge-post bulan Oktober, dan 2015 kemudian ditutup dengan post berjumlah 8. HANYA DELAPAN! Emang sih, nulis blog juga cuma bulan April, Mei, Agustus, sama Oktober. Itu pun per bulan cuma 1 post doang. Padahal di post-an pertama tahun 2015, yang nulisnya pun udah bulan April, niatnya adalah mau kembali aktif nulis blog. Yaelah, niat emang sekedar niat, norak -____-"

Walaupun gak nulis di blog soal resolusi tahun baru pas awal 2015 kemaren, bukan berarti gue ga punya resolusi sih. Awal tahun 2015 kemaren, kita tahun baruannya di Semarang, trus pindah ke Solo di tanggal 1 siang nya. Tahun ini, kita tahun baruannya di sebuah Chinese Food di Harmoni sanaan dikit, cuma berempat sama Bapak, Hanna dan Egi, minus nyokap dan Dipo yang masih di Medan, kita makan sementara di luar pada pasang kembang api riuh rusuh, pulang-pulang udah jam 1an, sampe taksi yang disuruh nunggu udah ngelewatin 100rebu argonya.
Kalo taun kemaren tagline nya 'eh bangun-bangun udah tahun baru aja' karena udah tidur dari jam 11 malem dan bangun jam 8 besokannya; tahun ini tagline nya 'makan setahun sampe begah' kayaknya lol.

Anywy balik soal resolusi. Tahun lalu, pas kebaktian tutup tahun di Semarang itu, tiap orang dikasi kertas berisi resolusi tahun baru, dan walaupun pas di Gereja itu gue biarin kosong, sampe kamar hotel, itu gue isi sendiri dengan resolusi gue. Sayangnya, itu kertas udah gatau dimana keberadaannya sekarang. Walaupun gue inget beberapa isinya, tapi yasudalah.
Dan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, maka kita harus tuliskan resolusi dan kira-kira apa yang perlu dicapai di tahun ini.


Terakhir bikin resolusi-resolusi-an gitu kayaknya di 2014 yang pas ulang tahun, soalnya ngejar umur 25 dimana pengennya sih ada banyak hal yang harus dicapai sebelum umur seperempat abad. Dan well, some works, some not sih.

Untuk tahun ini, rasanya kalo mau diurutin pake prioritas, the most important thing might be settling down in work. Sejarah mencatat bahwa Ribka Adelina tidak pernah betah bekerja di suatu tempat, bahkan untuk mencapai 1 tahun saja tidak. Setelah sebelumnya di MD selama 10 bulan penuh, akhirnya Oktober kemaren keluar dan pindah kantor, dimana di BSI sendiri, bakal cuma sampe akhir bulan 1 ini, dan kemudian selesai, karena kemaren di awal dikontrak 6 bulan tapi nolak.

Seriously, this has been my concern for couple of months, especially when at Christmas last year (it's officially last year, isn't it?) Dad somehow kinda give an ultimatum like, "Are you seriously have no interest in being Lecturer or what?" since I've been postpone sending the application and my latest certificate until now. Well, it's kinda depressing cause if only I myself know what I wanna be in this life, it wouldn't be this hard to answer.

Well, I actually know what I wanna be. It's just, Dad prob won't let me, cause ya know, it's not PNS (ingat, cewek itu lebih bagus nya kalo dia pegawai negeri, kata Bapak), it's under company that has no stable future (siapa yang tahu berapa lama perusahaannya bertahan? Atau berapa lama kam bertahan di perusahaan itu? kata Bapak)  , or it's just a daydream in a broad daylight (kita harusnya lihat yang pasti, jangan hanya angan-angan; mau bikin perusahaan, mau bikin lawfirm, mau bikin ini iu, gak ada fondasinya. Sekarang di republik ini, kalau gak ada bantuan, gak jadi apa apa, kata Bapak).

In the end, it's actually between life and destiny, that's what I believe for now. Soalnya capek juga kalo mau diusahain ini usahain itu, tapi gak cocok dan gak sejalan sama keinginan semua orang, yes? Mending tunggu ditunjukkan Tuhan aja.

Kedua, myy attitude. Last year is all about me being sarcastic, cynical, super ignorant about things, start taking stuff for granted, and so on. Dipanggil songong, jutek, dan sejenisnya, udah bukan hal baru, dan lucunya, udah gak ngeganggu lagi sama sekali. And somehow, entah pencerahan darimana, atau hanya sekedar umur yang menua, belakangan ini mulai mikir. Gue aja ga suka kalo belanja tapi dijutekin, masa iya orang belanja sama gue mesti dijutekin? Gue aja gasuka kalo orang ngomongnya nge-gas, tapi yasalaaaam, gue kalo ngomong udah kagak peduli perasaan orang.
Umur. Percayalah, ini fix karna umur. Karna Ribka yang dulu mana pernah kepikiran sampe sejauh itu, yekan?
Jadi, untuk tahun ini, berencana untuk sedikit memperbaiki diri kayaknya, dari sikap dan tingkah laku sih. Yaaaah, namanya juga nyoba, kalo masih seringan lupa, ya dimaklumi lol.

Ketiga, kayaknya sih penampilan luar perlu juga ya. Berencana untuk mengurangi nongkrong ga jelas, dan boleh lebih peduli sama diri sendiri. Mungkin ke salon bisa diperbanyak gak cuma 2 kali setahun? Mungkin tiap malam sebelum tidur bisa rutin sikat gigi sama cuci muka? Mungkin bisa lebih prepare ke kantor atau kemana aja dan gak ala kadarnya cuma pake bedak atau malah sekedar cuci muka aja?
Mungkin NGALONG NYA BISA DIKURANGI MUNGKIN?
Semoga ya.

Keempat, inner beauty. Sudahilah bik kehidupan ber-social media yang sesungguhnya gak penting-penting amat dan gak menghasilkan apa-apa itu. Resolusi dua-ribu-sekian yang pengen bahasa Perancis mahir sampe sekarang gak beres-beres, duolingo kerjanya turun terus sampe ga ada lagi yang orange. Keinginan belajarnya udah menurun banget, tapi kesel tiap denger orang ngomong Perancis. Bosan luar biasa sampe suka random online tapi bukannya ngelakuin hal yang berguna. Ngapain, bik?
Jadi, selain duolingo bener-bener mesti diberesin tahun ini, kalo bisa, mungkin ditambah 1 bahasa lagi, prob Spanish or Tagalog, biar agak lebih seru kehidupan Coba Coursera sama edx nya juga bisa dimain-mainin lagi, siapa tau jodoh makin pinter.
Selain otak, hati juga kayaknya mesti dibagusin, dan sesuai Firman Tuhan lewat pendeta di kebaktian buka tahun kemaren, kayaknya sih bisa lah mulai dibaca-baca lagi Alkitabnya dan mulai ada program namatin Alkitab dari depan sampe belakang, dan gak bolong-bolong. Harry Potter berseries-series, daftar novel yang udah beres dibaca di Goodreads, kumpulan ebook berjudul-judul yang kalo diakumulasi mungkin lebih tebal dari Alkitab aja udah beres. Masa ini susah amat?

Kelima, hal yang kayaknya udah diributin seluruh makhluk hidup di dunia ini, dan kebetulan udah disebut (walaupun dicoret) di atas, yaitu jodoh. Umur udah 25 mbok ya udah punya pacar apalah apalah. Walaupun gue mah gak peduli-peduli amat soalnya belum ke Paris kepikiran dan emang target nikah masih jauh, ya demi kebahagiaan dan kedamaian di bumi, kayaknya udah boleh lah dicari-cari mungkin ya. Yang gak cuma sekedar buat chat-chat gajelas, walaupun gausah diserius-seriusin amat macam rumus matematika. Ini mah, def last and probably the least thing to worry this year, but, let it be.


Sebenernya 2015 gak buruk-buruk amat; DAMN, IT WAS AWE! Couple of things accomplished in 2k15 are:
1. Ulang tahun ke 25 which is angka keramat, yang mana, itu pencapaian cukup bagus karena udah cukup tua dan (harusnya) cukup dewasa buat gak dilarang pergi ke Malang doang *ehem*
2. Sebelum umur 25, ya Puji Tuhan 5 books before 25 nya kecapai, dimana pas bulan Januari akhir kemaren, buku ke lima udah majang di toko buku. Dan ini mengingatkan untuk kembali rajin menulis, karena, sekarang, setahun kemudian, jangankan ngirim naskah baru ke penerbit, naskah selesai aja gak ada *lalu nangis berkepanjangan*
3. Selesai kuliah S2 nya dan kemudian di bulan September kemaren bisa wisuda dengan segala keriwehan dan kerepotannya, tapi yang jelas resolusinya selesai dan yaaah, walaupun wisudanya September, tapi ujiannya Juli sebelum ulang tahun, so, 2 degree before 25 nya kecapai juga. Please, gak ada kok 3 degrees before 30, sumpah gak ada (walaupun udah ditawarin Bapak ambil gelar doktor dari Oktober kemaren, padahal masih gumoh banget sama 2 tahun kuliah MH)
4.Bertahan kerja dan langsung berlanjut, keuangan juga lumayan banget dan gak terpuruk amat, ditambah semua berkat Tuhan yang melimpah sepanang tahun. Ga pantas lah ngeluh kalo soal ekonomi, walaupun masih ada yang belum kebeli atau kecapai, but that's another story in life.

Itu sih goals achieved before the end of the year. Paling gak, kalau agak bangga sama diri sendiri, yaaah, gak ada salahnya sih.

Anywaaaay, mengutip pembicaraan di kotbah kebaktian kemaren, I should share this.
Pernah mikir gak kenapa kita Natalan dulu sebelum Tahun Baru? Karena, di Natal, kita menerima Tuhan dan mengingat kelahirannya, kita merayakan kelahirannya, kalau bisa, di hati kita. Jadi, kita bisa menyambut tahun yang baru bersama Tuhan, dan apapun yang terjadi di tahun yang baru, kita tahu, ada Tuhan yang bersama kita.
Dan harusnya, Tahun Baru selain dirayakan, juga direnungkan, karena kita akan semakin dekat dengan akhir kita, stock umur kita juga berkurang. Sialnya, kita gatau stock kita berapa lagi, jadi harusnya bukan lempar-lempar petasan atau apalah di tahun baru, tapi kita mandok hata mensyukuri yang ada dan berusaha lebih baik, cause we never know what might happen next.

Life is like a big book, with your birth date as cover, and time of death as the back cover. Inside, is your daily life, your story, your struggle. What's amazing is, no matter how naughty, how stupid, how desperate, how bad you were in a page or chapter, there is always a new page, a clean one, as new day to start over, to be better, to write another chapter. But, as in book, you can not erase it. You might look back to remember how you ended up there, how the story become how it is, but you will not get back and erase things. You just need to fix it by being better.

GOKIL! BAGUS AMAT BAHASA GUE! Efek jam 4 pagi, ini pasti efek nulis subuh-subuh.
Ada baiknya gue nonton all those Pinoy movies yang udah gue download dari tadi.


Cheers !
RAP

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews