[Review - Buku] Marriageable by Riri Sardjono

6:47 AM

Udah lama gue ga nulis review. Dan itu menyadarkan kalo gue juga emang udah lama ga beli novel. Mungkin karna gue terlalu lama sibuk sama novel sendiri, yang beberapa ga kelar-kelar, beberapa ga dikirim-kirim ke penerbit, beberapa ga dilanjut-lanjut, beberap sudah terbengkalai. Oke lah, lupakan.

Anyway, gue akhirnya kemaren beli beberapa novel, dan kepikiran buat nulis review. Lucunya, entah kebetulan atau enggak, yang jelas gue emang ga sengaja, novel-novel yang gue beli ternyata udah terbit dari kapan tau, dan ini cetakan kesekian. Entah mungkin pas dulu terbit gue belum cukup umur untuk bacanya? Ga juga sih lol.

Kali ini, gue mau review novel Riri Sardjono yang judulnya Marriageable. Dan seperti yang gue bilang, ini udah terbit dari lama. Cetakan pertamanya keluar tahun 2006, dan yang gue beli adalah cetakan ketujuh, di tahun 2013 ini.


Judul: Marriageable
Penerbit: Gagas Media
365 halaman, cetakan ke-7, 2013

Jujur aja, gue beli ini awalnya karna resensi yang ada di bagian belakang.

Namaku Flory. Usia mendekati tiga puluh dua. Status? Tentu saja single! Karena itu Mamz memutuskan mencarikan Datuk Maringgi abad modern untukku. 

“Kenapa, sih, gue jadi nggak normal cuma gara-gara gue belom kawin?!” 
“Karena elo punya kantong rahim, Darling,” jawab Dina kalem. “Kantong rahim sama kayak susu Ultra. Mereka punya expired date.”
“Yeah,” sahutku sinis. “Sementara sperma kayak wine. Masih berlaku untuk jangka waktu yang lama.”

Menarik. Dan emang ga mengecewakan sih ini bukunya. Comedy Romantic yang beneran lucu dalam versi yang berbeda. Gatau ya, gue lagi doyan yang sarkastik pedes pedes yummy gimana gitu ~

Anyway, ceritanya soal Flory, 30 tahun, yang dijodohin sama nyokapnya. Klise, iya emang. Tapi kalo udah dibaca, ga gitu-gitu banget sih. Pembawaannya cukup seru, alurnya juga enak, dan ya itu tadi, joke joke ala Flory dan temen-temennya itu beneran bisa bikin ngakak tengah malam buta baca ini. Contohnya Dina sama Flory

“Kenapa sih elo bisa kawin sama laki?!” 

Dina tergelak mendengarnya. “Hormon, Darling! Kadang-kadang kerja hormon kayak telegram. Salah ketik waktu ngirim sinyal ke otak. Mestinya horny, dia ngetik cinta!”


Jadi, Flory ini dijodohin sama nyokapnya, ke seorang cowok bernama Vadin. He's apparently a lawyer *whoopsie* yang, ya gitu, pembawaannya tenang, diem aja, tertutup, tapiii... apa yaaaa? Well, let's say gue ga akan pernah bisa nyangka ada lawyer kayak gini. Oh iya sih, it's a fiction work apparently, lol.

Anyway, Flory akhirnya, setelah beberapa kali nolak dan segala macemnya, setuju nikah sama Vadin, with one specific order: NO SEX. Ya kan gila kan ya? But Vadin agreed, dan akhirnya mereka menikah. Nope, ga ada "and live happily ever after" disini. Yet.

Jadi mereka menjalankan kehidupan, sampai akhirnya ya itu. Cemburu menguras energi dan kantong. Vadin cemburu sama temen kantor Flo yang baru, dan Flo cemburu sama client Vadin yang cantik dan super sexy, and apparently, was his girlfriend. Ex girlfriend.

Yeah well, conflict and stuff. Seru sih bacanya, termasuk buku yang gitu gue pegang, gabisa gue lepasin sampe gue kelar bacanya. And I did, sampe subuh masih megang bukunya, sampe bener-bener beres di halaman terakhir :)


Jadi ga sabar pengen nulis lagi ~




-xo
@ribkadel

You Might Also Like

0 comments

Search This Blog

Total Pageviews